Cara Menanam Alpukat Agar Berbuah Lebat
Cara Menanam Alpukat Agar Berbuah Lebat. Salam santun....Mengertikah Anda buah alpukat
menjadi salah satu komoditas yang memiliki pangsa pasar cukup luas dan banyak
diminati. Bagi Sebagian orang yang ingin masuk dalam dunia agribisnis, tentu
harus mencoba cara menanam alpukat dengan kapasitas lahan besar. Selain
memiliki rasa buah yang khas, alpukat juga memiliki nilai ekonomi yang cukup
bagus sebagai salah satu komoditas buah-buahan terbaik. Ingin memulai
berbudidaya alpukat dengan mudah dan lebih menghasilkan? Anda harus
memperhatikan kualitas teknis budidayanya, yang paling mudah adalah
memaksimalkan kualitas pertumbuhannya. Beberapa faktor penting pada penanaman
alpukat dalam jumlah besar antara lain:
Kualitas bibit alpukat
Kesuburan media tanam
Pengendalian hama dan penyakit
Pemupukan
Faktor-faktor diatas menjadi
salah satu pertimbangan kesuksesan teknis menanam alpukat di kebun atau lahan
besar. Lalu dari segi ekonomi bagaimana? Anda harus memahami potensi bisnis
buah alpukat. Berikut penjelasan lengkapnya:
Potensi Bisnis Budidaya Alpukat
Buah alpukat tidak hanya dijual
dalam jumlah retail saja, namun banyak diantaranya yang menjual buah alpukat
dalam grade yang berbeda. Sebagai salah satu contoh seperti penjualan di
swalayan modern maupun untuk ekspor. Selain itu banyak olahan makanan yang
berasal dari buah alpukat, hal ini tentu menarik dan memiliki banyak potensi
pasar yang lebih luas. Buah alpukat tidak hanya dibuat untuk minuman jus saja,
tapi berbagai macam olahan yang memiliki harga berbeda-beda.
Syarat Tumbuh Tanaman Alpukat
Hal pertama yang harus
diperhatikan sebelum menanam alpukat adalah mengetahui syarat tumbuh tanaman
tersebut. Dengan mengikuti syarat tumbuh tanaman alpukat, dapat dipastikan
tanaman alpukat akan tumbuh dengan maksimal. Berikut adalah syarat tumbuh
tanaman alpukat:
A. Jenis dan PH tanah
Tanaman alpukat untuk dapat
tumbuh optimal memerlukan tanah yang gembur, tidak mudah tergenang air, subur,
dan banyak megandung bahan organik. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan
alpukat adalah jenis tanah lempung berpasir (sandy loam), lempung liat (clay
loam), dan lempung endapan (alluvial loam). Keasaman (pH) tanah berkisar 5,6 –
6,4. Bila pH di bawah 5,5 maka tanaman akan menderita keracunan karena unsur
Al, Mg, dan Fe larut dalam jumlah cukup banyak.
B. Ketinggian Lokasi Budidaya
Pada umumnya tanaman alpukat
dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi, yaitu 5 – 1500 mdpl. Tanaman
ini akan tumbuh subur dengan hasil yang memuaskan pada ketinggian 200 – 1000
mdpl. Untuk tanaman alpukat ras Meksiko dan Guatemala lebih cocok ditanam pada
ketinggian 1000 – 2000 mdpl, sedangkan ras Hindia Barat pada ketinggian 5 –
1000 mdpl.
C. Iklim atau SuhuSuhu optimal
untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8 – 28,3 oC. Mengingat tanaman
alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai tinggi, tanaman alpukat dapat
mentolerir suhu udara antara 15 – 30 oC.
Kebutuhan cahaya matahari untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 40 – 80%. Angin diperlukan tanaman alpukat untuk penyerbukan. Namun demikian angin dengan kecepatan 63, – 73,6 km/jam dapat mematahkan ranting dan percabangan tanaman alpukat yang tergolong lunak, rapuh, dan mudah patah.
D. Jarak Tanam Alpukat
Pada lahan yang telah disiapkan,
dibuat lubang tanam dengan ukuran 75x75x75 cm tergantung dari tujuan penanaman,
kondisi tanah, dan varietas yang akan ditanam. Untuk tanah yang keras dan
kurang subur, ukuran lubang tanam dapat diperbesar lagi. Jarak tanam alpukat
yang dianjurkan adalah 9×12 m. Lubang tanam untuk alpukat sebaiknya
dipersiapkan 1 – 2 bulan sebelum tanam.
Cara Menanam Alpukat Dari Biji
1. Persiapan Biji atau Benih
Alpukat
Varietas unggul yang sering
digunakan adalah alpukat varietas Ijo Panjang, Ijo Bundar, Merah Panjang, Merah
Bundar, Mega Gegauan, Mega Paninggahan, dan Mega Murapi. Pemilihan benih
alpukat yang akan digunakan harus jelas asal-usulnya agar produksi dan kualitas
buah yang dihasilkan bisa maksimal. Varietas unggul yang sering digunakan
adalah alpukat varietas
Ijo Panjang, Ijo Bundar, Merah Panjang, Merah Bundar, Mega Gegauan, Mega Paninggahan, Mega Murapi
Pemilihan benih alpukat yang akan
digunakan harus jelas asal-usulnya agar produksi dan kualitas buah yang
dihasilkan bisa maksimal. Berikut tahapannya;
Benih yang akan digunakan untuk
bibit batang bawah sebaiknya diambil dari buah yang sudah cukup tua dan masak
pohon. Benih alpukat dipilih yang bernas, padat, dan tidak keriput. Benih
dipilih yang berukuran besar (65 – 68 g). Sebelum benih alpukat ditanam,
lakukan proses perendaman benih alpukat terlebih dahulu Kemudian ditiriskan dan diperas dengan kain
basah atau kertas koran. Setelah 2-3 hari benih alpukat akan mulai berkecambah
dan siap dipindah pada media semai. pada proses perendaman adalah untuk
mempercepat perkecambahan benih dan menghilangkan penyakit tular benih
Kunjungi juga:
Tips cara menanam jahe di polybag
2. Penyemaian Benih Alpukat
Langkah selanjutnya dalam
budidaya alpukat yaitu melakukan penyemaian benih alpukat. Penyemaian benih
alpukat harus dilakukan di tempat yang aman terhadap gangguan hewan maupun
manusia, dekat dengan sumber air, dan letaknya strategis agar mudah pengelolaannya.
Selain itu harus memiliki naungan untuk melindungi bibit dari teriknya sinar
matahari langsung dan derasnya air hujan.
A.Bahan Penyemaian Benih Alpukat,
Bahan yang harus dipersiapkan sebelum proses penyemaian benih alpukat adalah: Polybag
ukuran 15 x 21 cm Campuran tanah + pupuk kandang + pasir/sekam (2:1:1)
B. Cara Penyemaian Benih Alpukat;
Penyemaian benih dalam polybag dilakukan sebagai berikut, yaitu:
Bagian pangkal benih yang agak
rata diletakkan di sebelah bawah dan bagian ujung benih yang runcing dan telah
dipotong 1/3 bagian ujungnya menghadap ke atas. Selanjutnya, benih ini
ditempatkan di bawah naungan. Kurang lebih 3 minggu setelah tanam, benih akan
mulai berkecambah dan membentuk anak semai.
3. Pengolahan Lahan Tanam Alpukat
Sambil menunggu benih alpukat
tumbuh menjadi bibit, dulur-dulur bisa menyiapkan lahan tanam untuk budidaya
alpukat. Tanaman alpukat membutuhkan lahan tanah yang gembur. Agar tanah
gembur, maka lakukanlah proses pengolahan lahan dengan traktor/bajak.
Selanjutnya yaitu dengan membuat bedengan dan taburkan pupuk
kandang/bokashi/kompos sebanyak 10-20 ton per ha. Pupuk kandang ini berguna
untuk meningkatkan kesuburan tanah pada lahan yang akan ditanami alpukat.
Apabila pH tanah rendah/asam, maka taburkan dolomite/kapur pertanian untuk
meningkatkan pH tanah hingga menjadi pH 6 – 7.
4. Langkah-Langkah Pembuatan
Lubang Tanam Alpukat
Tanah yang akan digali untuk
lubang tanam harus dibersihkan terlebih dahulu dari rumput, batu-batuan dan
sampah yang tidak perlu. Langkah-langkah untuk membuat lubang tanam adalah
sebagai berikut:
Gali tanah, tanah bagian atas
dipisahkan dari tanah bagian bawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk
kandang yang “matang” atau kompos sebanyak 20 kg per lubang. Lubang tanam
dibiarkan terbuka selama 14 hari sehingga tanah dan lubang galian terkena panas
matahari. Jika memungkinkan sebaiknya lubang tanam disemprot dengan fungisida
untuk menghindari adanya mikroba yang menyerang perakaran. Untuk mengatasi
kendala tanah asam, maka pada tanah galian dicampur dengan dolomite atau kapur
pertanian sebanyak 0,5 – 1 kg per lubang tanam. Kira-kira 1 minggu sebelum
tanam, setiap lubang tanam ditambahkan pupuk NPK (15-15-15) sebanyak 100 g. Gali
tanah, tanah bagian atas dipisahkan dari tanah bagian bawah. Tanah bagian atas
dicampur dengan pupuk kandang yang “matang” atau kompos sebanyak 20 kg per
lubang. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama 14 hari sehingga tanah dan lubang
galian terkena panas matahari. Jika memungkinkan sebaiknya lubang tanam
disemprot dengan fungisida untuk menghindari adanya mikroba yang menyerang
perakaran. Untuk mengatasi kendala tanah asam, maka pada tanah galian dicampur
dengan dolomite atau kapur pertanian sebanyak 0,5 – 1 kg per lubang tanam. Kira-kira
1 minggu sebelum tanam, setiap lubang tanam ditambahkan pupuk NPK (15-15-15)
sebanyak 100 g.
5. Cara Menanam Biji Alpukat
Berikut ini langkah-langkah cara menanam alpukat yang
efektif yaitu :
Sebelum melakukan proses pindah
lahan tanam, buat lubang tanam dan lakukan penyiraman pada lubang tanam yaitu
agar tanaman alpukat dapat terbebas dari serangan penyakit tular tanah seperti
layu, busuk, bercak daun, dll. Bibit dikeluarkan dari polybag dengan cara
dirobek dengan pisau. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar akar
tidak rusak. Bibit ditanam sebatas pangkal batang/leher batang. Usahakan perakaran
bibit tidak menggerombol pada satu sisi, diatur agar akar dapat menyebar ke
semua arah. Posisi bibit diarahkan tegak lurus agar tanaman dapat tumbuh dengan
baik. Tanah galian dimasukkan ke dalam lubang tanam dan tanah disekitarnya
dipadatkan sehingga bibit berdiri kokoh. Selanjutnya bibit disiram agar bibir
segera tumbuh. Setiap bibit yang sudah ditanam sebaiknya diberi ajir dan
naungan untuk menghindari sinar matahari secara langsung, terpaan angin, maupun
siraman hujan.
6. Cara Pemupukan Alpukat
Agar pertumbuhan alpukat dapat
optimal, maka lakukan proses pemupukan pada tanaman alpukat setiap 1 minggu
sekali dengan pupuk NPK dan KNO3. Selain itu semprotkan pupuk yang disemprotkan
di daun yaitu dengan setiap 1 minggu sekali dengan dosis 2 gelas air mineral
per tangki agar pertumbuhan tanaman lebih cepat.
7. Cara Perawatan Tanaman Alpukat
Cara menanam alpukat yang salah,
dapat menimbulkan penyakit pada tanaman, salah satu hal yang tidak kalah
penting adalah tahap pemeliharaan, karena tanaman alpukat akan mendapat asupan
air dan nutrisi yang cukup sehingga budidaya alpukat akan tumbuh secara
maksimal.
Berikut adalah cara pemeliharaan
dalam budidaya alpukat :
A. Penyulaman ; Bibit yang baru
ditanam atau yang telah berumur beberapa minggu kemudian mati atau pertumbuhannya
kurang baik, sebaiknya segera diganti (disulam) dengan bibit yang baru yang
lebih baik agar dapat segera tumbuh dan dapat menyamai pertumbuhan dengan bibit
yang telah ditanam sebelumnya.
B. Pemberantasan Gulma; Penyiangan
gulma harus dilakukan secara hati-hati agar tidak sampai merusak perakaran
tanaman alpukat, karena perakaran alpukat cukup peka terhadap gangguan mekanis.
Frekuensi penyiangan tergantung pada banyaknya gulma yang tumbuh di sekeliling
tanaman. Pengendalian gulma juga bisa dilakukan menggunakan herbisida selektif.
C. Pengairan; Penyiraman terutama
dilakukan pada tanaman muda, karena sistem perakarannya belum cukup mampu
menyerap air yang lebih dalam. Penyiraman perlu dilakukan dalam jumlah cukup
dan teratur tetapi tidak berlebihan, karena dapat mengakibatkan kematian
tanaman.
D. Pemangkasan ; Pemangkasan
hanya dilakukan pada cabang-cabang yang tumbuh terlalu rapat atau
ranting-ranting yang mati atau cabang lain yang tidak dikehendaki. Pemangkasan
dilakukan secara hati-hati agar luka bekas pemangkasan terhindar dari infeksi
penyakit. Pertahankan tinggi tanaman alpukat 4-5 meter dari permukaan tanah dan
letak cabang terendah dengan jarak 1 – 1,5 m dari permukaan tanah.
E. Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Alpukat; Selalu
lakukan proses pengamatan pada tanaman alpukat untuk mengetahui serangan hama
dan penyakit dari awal. Jika serangan hama berada diatas ambang batas ekonomi
kendalikan dengan insektisida dan jika ada serangan penyakit kendalikan dengan
fungisida ataupun bakterisida.
Tahap Panen Alpukat
Pada umumnya buah dapat dipetik setelah berumur 6 – 7 bulan dari saat bunga mekar dan tergantung varietasnya. Buah alpukat yang bagus dengan teknik menanam yang sesuai Buah dipanen pada tingkat kematangan 80 – 85%. Saat dipanen buah harus dipetik/dipotong bersama sedikit tangkai buahnya (3-5 cm) untuk mencegah memar atau luka pada bagian dekat tangkai buah. Demikianlah artikel kali ini cara menanam alpukat agar berbuah lebat semoga bermanfaat, jangan lupa juga kunjungi artikel lainnya terkait dengan info pertanian hanya disitus ini.