Mengenal Dan Mengatasi Penyakit
Pada Ikan Lele
Mengenal Dan Mengatasi PenyakitPada Ikan Lele. Pada kesempatan ini sepertu yang telah kami sampaikan pada
judul artikel diatas kami akan berbagi informasi tentang cara mengatasi penyakit
pada ikan lele khususnya bagi anda yang sedang berbudidaya ikan lele untuk itu
silahkan semak selengkapnya berikut di bawah ini:
Baca juga:
Hama dan penyakit pada budidaya
lele menjadi salah faktor penentu keberhasilan bisnis ini. Menanggulangi
penyakit lele merupakan salah satu upaya mekmaksimalkan budidaya lele. Meski
pengetahuan dan cara menanggulangi penyakit pada budidaya lele cukup penting
terkadang diabaikan oleh peternak lele, apalagi jika usaha lele ini hanya
menjadi usaha sampingan atau bisnis skala usaha kecil. Banyak kejadian lele
tiba-tiba mati mendadak dalam jumlah besar atau satu per satu mati dan akhirnya
tidak bisa panen.
Pertanyaan dan keluhan mengenai cara mengatasi penyakit pada
ikan lele cukup sering kita dengar sehingga penting bagi para pembudidaya lele
untuk memiliki pengetahuan di dalam hal ini. Hama ikan Lele ukuran besar nampak
secara kasat mata misalnya kucing, ular,Linsang. Untuk lele bibit di sawah hama lele bisa datang dari kodok, Ucrit dan
burung pemakan ikan dan hewan-hewan lain. Penyakit pada ikan lele biasanya
disebabkan oleh mikroorganisme yang tidak kasat mata.
Penyakit pada ikan lele cukup
beragam dan memerlukan penanganan yang berbeda-beda tergantung jenis
penyakitnya. Untuk mengetahui jenis penyakit apa yang menimpa ikan lele
peliharaan kita, bisa dilihat dari gejala-gejala luar ikan lele. Meski lele
termasuk ikan yang tahan hidup dalam air yang berkualitas buruk, tetapisanitasi
air memegang peranan penting dalam menunjang kesehatan lele.
Penyakit pada ikan lele biasanya
disebabkan oleh mikroorganisme yang bersifat parasit yang hidup pada tubuh ikan
lele, mikroorganisme ini biasanya berupa virus, bakteri, jamur, dan protozoa
yang berukuran kecil. Beberapa penyebab penyakit pada ikan lele antara lain:
1. Penyakit karena Bakteri
Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonas hydrophylla
Bentuk bakteri ini seperti batang
dengan cambuk yang terletak di ujung batang, dan cambuk ini digunakan untuk
bergerak. Ukurannya 0,7-0,8 x 1-1,5 mikron. Gejala Lele Terserang Bakteri ini
: warna tubuh menjadi gelap, kulit kesat dan timbul pendarahan. Lele bernafas
megap-megap di permukaan air.
Pencegahan: lingkungan harus
tetap bersih, termasuk kualitas air harus baik.
Pengobatan: melalui makanan
antara lain pakan dicampur Terramycine dengan dosis 50 mg/kg ikan/hari,
diberikan selama 7-10 hari berturut-turut atau dengan Sulphonamid sebanyak 100
mg/kg ikan/hari selama 3-4 hari.
2. Penyakit tuberculosis yang
disebabkan bakteri Mycobacterium fortoitum
Gejalanya: tubuh ikan berwarna
gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-bintil pada hati, ginjal, dan limpa).
Posisi berdiri di permukaan air, berputar-putar atau miring-miring, bintik
putih di sekitar mulut dan sirip.
Pengendalian: memperbaiki
kualitas air dan lingkungan kolam.
Pengobatan: dengan Terramycin
dicampur dengan makanan 5-7,5 gram/100 kg ikan/hari selama 5-15 hari.
3. Penyakit karena Jamur/Cendawan
Saprolegnia.
Penyebab: jamur ini tumbuh
menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang kondisinya lemah. Gejala: ikan ditumbuhi sekumpulan
benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah,
menyerang daerah kepala tutup insang, sirip, dan tubuh lainnya. Penyerangan
pada telur, maka telur tersebut diliputi benang seperti kapas.
Pengendalian: benih gelondongan
dan ikan dewasa direndam pada Malachyte Green Oxalate 2,5-3 ppm selama 30 menit
dan telur direndam Malachyte Green Oxalate 0,1-0,2 ppm selama 1 jam atau 5-10
ppm selama 15 menit.
4. Penyakit bintik putih dan
gatal (Trichodiniasis)
Penyebab: parasit dari golongan
Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal
kuda, disebut Ichthyophthirius multifilis.
Gejala:
(1) ikan yang diserang sangat
lemah dan selalu timbul di permukaan air;
(2) terdapat bintik-bintik
berwarna putih pada kulit, sirip dan insang;
(3) ikan sering menggosok-gosokkan
tubuh pada dasar atau dinding kolam.
Pengendalian: air harus dijaga
kualitas dan kuantitasnya.
Pengobatan: dengan cara
perendaman ikan yang terkena infeksi pada campuran larutan formalin 25 cc/m3
dengan larutan Malachyte Green Oxalate 0,1 gram/m3 selama 12-24 jam, kemudian
ikan diberi air yang segar. Pengobatan diulang setelah 3 hari.
5. Penyakit cacing Trematoda
Penyebab: cacing kecil
Gyrodactylus dan Dactylogyrus. Cacing Dactylogyrus menyerang insang, sedangkan
cacing Gyrodactylus menyerang kulit dan sirip. Gejala: insang yang dirusak
menjadi luka-luka, kemudian timbul pendarahan yang akibatnya pernafasan terganggu.
Pengendalian:
(1) direndam formalin 250 cc/m3
air selama 15 menit;
(2) Methyline Blue 3 ppm selama
24 jam;
(3) menyelupkan tubuh ikan ke
dalam larutan Kalium Permanganat (KMnO4) 0,01% selama ±30 menit;
(4) memakai larutan NaCl 2%
selama ± 30 menit;
(5) dapat juga memakai larutan
NH4OH 0,5% selama ±10 menit.
6. Parasit Hirudinae
Penyebab: lintah Hirudinae,
cacing berwarna merah kecoklatan.
Gejala: pertumbuhannya lambat,
karena darah terhisap oleh parasit, sehingga menyebabkan anemia/kurang darah.
Pengendalian: Selalu diamati pada
saat mengurangi padat tebar dan dengan larutan Diterex 0,5 ppm.
Apabila lele menunjukkan
tanda-tanda sakit, harus dikontrol faktor penyebabnya, kemudian kondisi
tersebut harus segera diubah.
Penyakit yang menimpa ikan lele
biasanya terjadi karena lingkungan air yang tidak baik, misalnya tercemar oleh
zat-zat berbahaya, kepadatan tebar yang terlalu besar dan perubahan suhu yang
drastis. Pada kondisi demikian daya tahan ikan lele menurun dan mudah terserang
penyakit. Penyakit pada lele bisa juga berasal dari bibit lele sudah membawa
penyakit dari asalnya, hanya belum menunjukkan gejala sakit saat ditebar. Untuk
itu perlu berhati-hati dalam memilih bibit lele.
Mengenal Dan Mengatasi PenyakitPada Ikan Lele. Cara lain mengatasi penyakit ikan lele adalah mengkarantina
ikan lele sakit pada kolam karantina yang diberi garam ikan, selain dengan
pengobatan-pengobatan tersebut demikianlah informasi yang dapat kami berikan
kali ini semoga bermanfaat.